Sunday, August 14, 2011

Stuck In Reality

Apa yang membuat saya terispirasi untuk menulis kali ini, hanya karena hasil diskusi saya bersama teman saya tadi. Dan membuat saya sadar bahwa saya stuck in reality, saya selalu merasa mimpi bukan bagian dari diri saya, setiap saya bermimpi dan berharap selalu hancur oleh kenyataan pikiran saya bahwa saya tidak akan seperti itu.  Saya takut bermimpi, saya takut berharap terlalu besar, i always think "Don't expect too much because that too much will kill you" sometimes is a good thing to have a thought like that, but to live like that, i think it's a bad thing, cause i think living without dream is living without motivation, buuuut as matter of fact i live like that, i was blinded by reality. Sungguh hidup saya berubah menjadi monoton, saya tidak bisa melakukan apa yang saya suka. Saya pernah baca sebuah buku, Buku Perahu Kertas karya Dewi Lestari, walau saya belum sempat membaca habis buku itu, seorang karakternya berbicara tentang " saya melakukan apa yang saya suka hanya sebatas hobi, karena dalam kenyataannya apa yang saya suka tidak masuk dalam "pekerjaan" " ya intinya seperti itu. Saya-pun sempat berfikiran seperti itu, bukan sempat, memang saya berfikiran seperti itu. Hidup saya benar-benar monoton, benar-benar sesuai alur layaknya sebuah film yang disutradai alam bawah sadar saya, saya belajar, kuliah, makan, minum, beribadah, bermain, ya hanya sebatas itu, mungkin dari hal yang saya suka yaitu menulis, itupun belum tentu ada yang membaca. Saya tidak dapat "greget" nya hidup kalo kata teman saya, saya tidak berani mengambil resiko. I'm Stuck in reality, please get me out from here, im dying. I want something that i don't know what. Sometimes i just want that something, i want to be a risk taker, adventurous  but i don't have a chance. I have to deal with my real life.

Lesson to learn : Never be afraid to dream high, never be afraid to take a risk, gunakan kesempatan yang ada sebaik-baiknya, Mimpi setinggi-tinggi nya gunakan sebagai motivasi, tapi jangan juga anda terlalu berlarut dalam mimpi dan hidup dalam mimpi, antara mimpi dan kenyataan harus seimbang, kita harus tau tempat kita berdiri dan kita harus tau tempat dimana kita akan melangkah, and sometimes we have to stop thinking about tomorrow and start enjoying our present

No comments:

Post a Comment

Powered By Blogger